Jumat, 08 April 2011

DEMOKRASI INDONESIA VS DEMOKRASI BARAT

DEMOKRASI INDONESIA
 Pada intinya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat lah yang berkuasa. Slogan yang terkenal adalah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Pada sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, kita memiliki trias politik. Yaitu tiga lembaga tinggi yang saling independen dan perannya untuk menjalankan tugasnya dan saling mengawasi. Lembaga tersebut adalah eksekutif, legislative, dan yudikatif.

KELEBIHANNYA
Kelebihannya adalah dengan sistem demokrasi, segala keputusan yang terjadi haruslah diputuskan atau disetujui oleh masyarakat. Kemudian di Negara demokrasi, setiap individu memiliki hak yang sama untuk bersuara. Dengan kata lain, setiap orang bisa memberikan kritiknya, menambahkan saran, memberi masukan, dan solusi.

KEKURANGANNYA
 Kemudian mengenai kekurangan sistem demokrasi, ada slogan dari pengamat politik Inggris yang berbunyi, “demokrasi artinya mengubah sistem Negara dari yang tadinya segelintir orang-orang korup yang memimpin bangsa, menjadi sekumpulan orang-orang yang bodoh”. Maksud dari perkataan itu adalah, ketika seluruh rakyat memiliki hak yang sama, hal ini berarti dalam mata hukum seseorang dipandang memiliki kualitas yang sama baik itu dari segi intelektual, emosi,stamina, dan fisik. Sehingga ketika suara mayoritas adalah suara orang-orang yang tidak paham akan hukum dan politik, bisa jadi keputusan yang diambil adalah keputusan yang nantinya malah membawa Indonesia ke dalam jurang kenistaan.



DEMOKRASI BARAT
demokrasi AS telah menyimpang dari pengertian demokrasi sebagai kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat. Demokrasi Amerika telah menjadi kendaraan bagi elite untuk mengamankan dan meluaskan kepentingannya, sembari mengasingkan kepentingan mayoritas rakyat Amerika. demokrasi adalah sebuah proses 'menjadi,' senantiasa bertransformasi, dan menjadikannya sesuatu yang alamiah. Sebaliknya, demikian demokrasi AS kini telah menjadi stagnan dan dalam proses pembusukan, karena apa yang disebut proses inclussionary adaptation itu secara esensial telah berhenti dan bertransformasi menjadi mechanism of exclusion.berhentinya proses inclussionary adaptation ini disebabkan oleh dua hal: pertama, demokrasi AS yang bertumpu pada pilar utamanya: demokrasi perwakilan (representative democracy) dan perdagangan bebas kapitalisme (free enterprise capitalism), telah menjadi ajang koalisi dan bagi-bagi kekuasaan (sharing of power) di antara para politisi dan pengusaha. Dalam keadaan sedemikian, proses pemilu tak ubahnya seperti tingkah korporasi yang mengiklankan produk-produk mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar