Selasa, 22 Februari 2011

Era Reformasi




  === === Pemerintah Habibie === ===

  Presiden Habibie segera membentuk kabinet.  Salah satu tugas penting adalah untuk mendapatkan kembali dukungan dari [[International Monetary Fund]] dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. . Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berekspresi dan kegiatan organisasi.

  === === Pemerintah Wahid === ===

putri [[PDI Perjuangan]] pemimpin Sukarno, [[Megawati Sukarnoputri]] datang keluar sebagai pemenang dalam pemilihan parlemen dengan mendapatkan 34% suara; [[Golkar]] (partai Soeharto - selalu menjadi pemenang pemilu sebelumnya) memiliki 22%; [[Partai Persatuan Pembangunan]] pemimpin [[Hamzah Haz]] 12%; [[Partai Kebangkitan Nasional]] pemimpin [[Wahid Abdurrahman]] (Gus Dur) 10%. . Pada bulan Oktober [[1999]], Majelis dilantik sebagai presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati sebagai wakil presiden untuk periode layanan 5 tahun. . Wahid membentuk kabinet pertamanya, [[Kabinet Persatuan Nasional]] pada awal November 1999 dan did''''reshuffle kabinetnya pada Agustus [[2000]].

 pemerintahan Presiden Wahid untuk melanjutkan proses demokratisasi dan pembangunan ekonomi dalam keadaan menantang. In addition to the economic uncertainty continues, . Di samping ketidakpastian ekonomi berlanjut, pemerintah juga menghadapi konflik antar etnis dan antar-agama, khususnya di [[Aceh]], [[Maluku]], dan [[Papua]]. In the [[West Timor]], ], masalah yang menyebabkan rakyat Timor Timur yang tidak memiliki tempat untuk hidup dan gangguan yang dilakukan oleh militan Timor Timur pro-Indonesia menimbulkan masalah kemanusiaan dan sosial yang lebih besar. Majelis yang semakin memberikan tekanan pada tantangan kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang luar biasa.

=== === Pemerintah Megawati === ===

, Presiden Wahid memberikan jawaban untuk laporan. On [[January 29]] [[2001]], t, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden untuk mengundurkan diri atas dasar keterlibatan dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi dalam pemerintahan, ia melewati sebuah keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari untuk Wakil Presiden Megawati.. Megawati mengambil alih sebagai presiden segera setelah.

=== === Pemerintah Yudhoyono === ===

  Pada [[2004]], pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan [[Susilo Bambang Yudhoyono]] muncul sebagai presiden baru Indonesia. . Pemerintah baru pada awal masa jabatannya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan, seperti [gempa Hindia [Ocean in 2004 | gempa bumi besar di Aceh dan Nias]] pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh dan [[gempa bumi di Sumatera Maret 2005 | lain gempa bumi di awal tahun 2005]] yang mengguncang Sumatera.
, sebuah kesepakatan bersejarah ini dicapai antara pemerintah Indonesia dengan [[Gerakan Aceh Merdeka]] yang bertujuan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah [[Aceh]].

Globalisasi dalam hubungan dengan nilai kehidupan masyarakat indonesia

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

keburukan globalisasi ekonomi
  • Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.



kebaikan gloabalisasi ekonomi

  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.


Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.


· 
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.


Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat indonesia, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai - nilai (values) yang dianut oleh masyarakat indonesia ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama.