Sabtu, 09 April 2011

ARTI DARI SEBUAH CINTA

Cinta adalah sesuatu yang sangat berarti di dunia, tapi terkadang saya bingung mengartikan cinta, cinta memang indah bahkan membuat hati bahagia tetapi terkadang cinta juga dapat menimbulkan rasa sakit yang dalam, kadang cinta dapat membuat keadaan menjadi damai tetapi kadang pula ia dapat menimbulkan perseteruan, bahkan juga cinta dapat mempersatukan manusia tetapi ia juga yang dapat memecah belah tali persaudaraan.
Banyak orang mengartikan cinta sebagai sesuatu yang di agungkan apakah memang harus seperti itu?
Kadang saya mengartikan cinta sebagai rasa kasih sayang yang tulus dari hati, tetapi kadang juga saya mengartikan cinta itu sebagai luapan hasrat yang kadang membuat manusia menjadi lupa diri akan aturan yang berlaku didunia ini, bahkan kadang saya mengartikan cinta sebagai sesuatu yang mengikat langkahku.
Pernah saya mendapatkan cinta yang saya rasa itu sangat tulus dari seseorang tetapi yang ku dapat ternyata cinta itu hanya hasrat sekejap yang datang lalu hilang, kadang saya bertanya apakah di jaman seperti ini masih ada cinta yang tulus, yang penuh dengan kesetian, yang tidak melihat status seseorang, harta, bahkan gelar seseorang.
Memang saya akui sulit mencari cinta yang benar-benar tulus, tetapi bagaimanapun cinta yang tulus akan datang dari hati nurani kita sendiri, tergantung kemana kita akan membawa cinta itu.
Dan saat ini saya memiliki cinta yang sangat tulus didalam lubuk hati, dan saya pun berharap semoga apa yang saya rasa sama dengan yang dia rasakan, dan semoga cinta yang tulus ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti di kehidupan saya dengan dia dan semoga tuhan selalu mempersatukan cinta ini selamanya.

KEKERASAN PELAJAR

Suatu idiom yang sering kita dengar ketika ingin menyampaikan pesan bahwa apa yang dilakukan oleh seorang pendidik akan diikuti oleh murid melebihi apa yang mereka lakukan. Seorang pendidik menjadi panutan bagi anak didik mereka, apabila pendidiknya baik maka anak didiknya akan lebih baik lagi tetapi apabila pendidiknya jelek maka anak didiknya akan lebih jelek lagi.
 
Tindakan untuk memberikan hukuman kepada siswa secara fisik sangat beragam, dari diperintahkan untuk push up, lari keliling lapangan, dijemur hingga pemukulan, secara teori pendidikan tindakan hukuman fisik yang diberikan kepada siswa sangatlah tidak mendidik dan tidak ada hubungannya dengan dunia pendidikan, hukuman fisik tidak menjadikan siswa lebih cerdas dan mematuhi aturan yang ada tetapi merupakan suatu bentuk pembodohan bagi pelajar.

Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pendidik akhirnya akan menjadi contoh para pelajar untuk juga melakukan tindakan kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah atau hal-hal yang menurut mereka harus diberikan hukuman, bukanlah diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan humanis.

Ditahun-tahun lalu pun kita seringkali melihat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelajar atau oleh pendidik, baik itu perkelahian masalah antar sekolah seperti tawuran yang terjadi tanpa ada sebab yang jelas hingga adanya geng-geng pelajar yang sering melakukan tindakan kekerasan, seperti geng NERO, yang anggotanya adalah pelajar puteri

Kenapa tindakan-tindakan kekerasan itu bisa terjadi dikalangan pelajar yang notebonenya adalah generasi bangsa yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan nantinya, apabila sekarang mereka sudah terbiasa dengan tindak kekerasan, kita tidak akan dapat membayangkan bagaimanan jadinya bangsa ini nantinya.

Perilaku kekerasan yang dilakukan oleh pelajar tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba saja, pasti ada akar permasalahan, kenapa pelajar suka melakukan tindakan kekerasan, maka banyak indikasi yang di dapat, antara lain :

1.Bahwa perilaku agresi yang dilakukan anak usia remaja sangat berhubungan dengan kebiasaannya dalam menonton tayangan televisi.

Kalau berdasarkan research yang ada maka sudah sangat wajar kalau banyak pelajar melakukan tindak kekerasan karena ini berbanding dengan banyaknya tayangan televisi (film maupun sinetron) yang menayangkan tindakkan-tindakan kekerasan.

Selain tontonan melalui film, tindakan kekerasan pun dapat dilihat dari permainan-permainan melalui play station yang banyak juga menampilkan perilaku-perilaku kekerasan. Sehingga ketika telah terlalu lama disaksikan akan membentuk saraf bawah sadar pelajar untuk melakukan tindakan kekerasan yang mereka lihat.

2. Pembinaan dikeluarga yang tidak maksimal, para pelajar yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang lebih dari kedua orang tuanya akan mencari perhatian diluar rumah atau pelajar yang terlalu diperketat dengan aturan-aturan orang tua yang menurut mereka sangat berlebihan sehingga mengekang ekspresi diri mereka yang sedang mengalami masa-masa untuk mencari identitas diri.

Ketidak maksimalan pembinaan oleh orang tua bisa diakibatkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua dengan kerja mereka sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk dapat berinteraksi dengan anak-anak mereka. Pikiran orang tua bahwa dengan memenuhi kebutuhan materi anak-anak mereka itu sudah memberikan kebahagian.

Tetapi kenyataannya pemikiran ini adalah salah, karena kebahagian seorang anak tidak hanya didapat melalui kebutuhan materi tetapi ada juga kebutuhan untuk disayangi dan kebutuhan untuk diperhatikan, ketika kasih sayang yang mereka dapatkan di keluarga hal itu dapat menular dalam pergaulannya di sekolah, anak-anak yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka, tidak akan menyukai tindakkan kekerasan.

3. Tidak optimalnya para pendidik memberikan pola pendidikan kepada para anak didiknya, ketidak optimalan ini dapat dilihat dengan tidak fokusnya para pendidik dalam mengabdikan dirinya sebagai seorang pendidik, mereka masih mengangap bahwa menjadi guru merupakan profesi atau pekerjaan bukan sebagai wujud pengabdian dan pembinaan kepada generasi muda yang berasal dari panggilan jiwa. Sehingga perilaku seorang guru tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik yang mengajak para anak didiknya untuk berbuat suatu kebaikan, sehingga wajar perilaku kekerasan sering kali dilakukan oleh seorang guru kepada anak didiknya.

Para pendidikan dimata anak didiknya bagaikan monster yang ditakuti bukan untuk dihormati, hal ini disebabkan oleh pendidik yang tidak menjadikan anak didik sebagai subjek pendidikan yang sama-sama memiliki hak dan kewajiban seperti mereka, sebagai contoh adalah perlakuan diskriminatif antara guru dan pelajar, dimana apabila pelajar melakukan kesalahan sedikit saja, seperti tidak memakai atribut sekolah yang lengkap sesuai aturan atau datang terlambat mereka pasti akan dihukum tetapi apabila itu terjadi dengan guru maka tidak ada hukuman yang diberikan oleh pihak sekolah.

Jumat, 08 April 2011

POLUSI CAHAYA

Sekilas ini agak aneh dan janggal, tetapi mempunyai dampak yang besar. Bahwa efek pembangunan sebagai sosok yang harus dicapai manusia menimbulkan efek lain bagi mahkluk hidup lainnya. Dan terkadang justru pembangunan menjadi musuh bagi kelestarian bumi. contoh hal yang cukup membuat saya miris ialah bahwa ketika pembangunan yang mewujudkan pencahayaanya sampai tidak dapat lagi dibedakan antara siang dan malam justru mengganggu migrasi satwa yang menjadikan cahaya sebagai panduannya dan mengakibatkan penurunan populasi satwa itu. Untuk masalah pencahayaan mari kita lihat bahwa jangan teralu boros dalam melakukan pencahayaan, bentuk model pencahayaan yang lebih ramah, sehingga tidak akan mengganggu komunitas yang lain. Marilah kita perhatikan kembali pembangunan ini jangan sampai mengganggu dan merusak semuanya karena kita tidak sendiri dan sebentar di bumi.

DEMOKRASI INDONESIA VS DEMOKRASI BARAT

DEMOKRASI INDONESIA
 Pada intinya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat lah yang berkuasa. Slogan yang terkenal adalah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Pada sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, kita memiliki trias politik. Yaitu tiga lembaga tinggi yang saling independen dan perannya untuk menjalankan tugasnya dan saling mengawasi. Lembaga tersebut adalah eksekutif, legislative, dan yudikatif.

KELEBIHANNYA
Kelebihannya adalah dengan sistem demokrasi, segala keputusan yang terjadi haruslah diputuskan atau disetujui oleh masyarakat. Kemudian di Negara demokrasi, setiap individu memiliki hak yang sama untuk bersuara. Dengan kata lain, setiap orang bisa memberikan kritiknya, menambahkan saran, memberi masukan, dan solusi.

KEKURANGANNYA
 Kemudian mengenai kekurangan sistem demokrasi, ada slogan dari pengamat politik Inggris yang berbunyi, “demokrasi artinya mengubah sistem Negara dari yang tadinya segelintir orang-orang korup yang memimpin bangsa, menjadi sekumpulan orang-orang yang bodoh”. Maksud dari perkataan itu adalah, ketika seluruh rakyat memiliki hak yang sama, hal ini berarti dalam mata hukum seseorang dipandang memiliki kualitas yang sama baik itu dari segi intelektual, emosi,stamina, dan fisik. Sehingga ketika suara mayoritas adalah suara orang-orang yang tidak paham akan hukum dan politik, bisa jadi keputusan yang diambil adalah keputusan yang nantinya malah membawa Indonesia ke dalam jurang kenistaan.



DEMOKRASI BARAT
demokrasi AS telah menyimpang dari pengertian demokrasi sebagai kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat. Demokrasi Amerika telah menjadi kendaraan bagi elite untuk mengamankan dan meluaskan kepentingannya, sembari mengasingkan kepentingan mayoritas rakyat Amerika. demokrasi adalah sebuah proses 'menjadi,' senantiasa bertransformasi, dan menjadikannya sesuatu yang alamiah. Sebaliknya, demikian demokrasi AS kini telah menjadi stagnan dan dalam proses pembusukan, karena apa yang disebut proses inclussionary adaptation itu secara esensial telah berhenti dan bertransformasi menjadi mechanism of exclusion.berhentinya proses inclussionary adaptation ini disebabkan oleh dua hal: pertama, demokrasi AS yang bertumpu pada pilar utamanya: demokrasi perwakilan (representative democracy) dan perdagangan bebas kapitalisme (free enterprise capitalism), telah menjadi ajang koalisi dan bagi-bagi kekuasaan (sharing of power) di antara para politisi dan pengusaha. Dalam keadaan sedemikian, proses pemilu tak ubahnya seperti tingkah korporasi yang mengiklankan produk-produk mereka.